1. Cak Mukidi ke pasar, mau kulineran rujak cingur yang penjualnya ibu-ibu asal Madura bertubuh montok bernama Bu Markonah.
Mukidi: “Bu, rujak satu, berapa?”
Markonah: “Sepoloh rebu, cak.”
Selesai dibungkus, Cak Mukidi bayar dengan uang Rp 20.000.
Markonah: “Cak, tangan saya lagi belepotan, kembaliannya ambil sendiri di sini ya,” (Sambil menunjuk belahan dada atas).
Tanpa ragu-ragu Cak Mukidi merogoh karena orang Madura memang biasa menaruh segala macem di sana pikirnya.
Mukidi: “Nggak ada Bu.”
Markonah: (Kasih instruksi) “Lebih dalam lagi, terus, terus. Ke kanan, ke kiri.”
Mukidi: “Nggak ada Bu.”
Markonah: “Ya sudah.”
Mukidi: “Lah terus mana kembalian saya?”
Markonah: (Dengan enteng berkata) “Ongkos rogoh-rogoh sepoloh rebu Cak, sampeyan kira goh-rogoh nang njero kutang ku gratis.”
Mukidi: (Hanya garuk-garuk kepala sambil nyengir mendengar Bu Markonah).
2. Cerita Lucu Mukidi: Efek Kosmetik
Menjelang Idul Fitri Markonah tertarik membeli kosmetik mahal asli Paris bukan beli dari MLM seperti teman-temannya. Kosmetik ajaib yang lebih mahal dari Bobbi Brown, Stila, dan Mac menurut salesgirlnya memberi garansi, pemakainya akan tampil jauh lebih muda dari usianya.
Setelah berjam-jam duduk di depan meja rias, mengoleskan kosmetik ajaibnya,
Markonah: “Mas, sejujurnya berapa tahun kira-kira usiaku sekarang?”
Mukidi: (Memandang lekat-lekat istrinya tercinta) “Kalau dilihat dari kulitmu, usiamu 20 tahun, rambutmu, hm 18 tahun, penampilanmu 25 tahun.”
Markonah: “Ah mas Mukidi pasti cuman menggoda.” (Tersipu manja).
Mukidi: “Tunggu dulu sayang, saya ambil kalkulator, saya jumlahkan dulu ya.”
3. Cerita Lucu Mukidi Terjebak Di Bioskop
(Jam 8 pagi di kantor bioskop).
(Kriing! telpon di meja kantor bioskop XXl berbunyi).
Mukidi: “Halo mas, saya mau nanya, bioskop buka jam berapa?”
Penjaga: “Jam satu mas.”
Mukidi: “Bisa buka jam sembilan tidak mas?”
Penjaga: “Gak bisa. Biasa jam satu bukanya.”
(Jam 11, telepon bunyi lagi).
Mukidi: “Halo. Jam berapa bukanya bioskop?”
Penjaga: “Kamu yang telpon tadi ya mas? Kan sudah dikasih tau, bukanya jam 1.”
Mukidi: “Jam 12 tidak bisa, mas?”
Penjaga: “Tidak bisa! Emang bioskopnya mbahmu apa!”
Mukidi: “Nawar sedikit saja mas. Gak apa2, sudah setengah satu saja ya?”
Penjaga: (Jengkel) “Sebenarnya kamu mau nonton film apa tho, kok telepon terus-terusan?”
Mukidi: (Sambil menangis) “Saya ini sebenarnya di dalam bioskop mas. Tadi malam pas nonton pilem ketiduran. Tolong mas, bukakan pintunya. Saya pingin pulang.”
4. Cerita Lucu Mukidi Terlalu Sayang Sama Istrinya
Suatu hari istri Mukidi akan melahirkan anak pertama mereka. Mukidi pun buru-buru ke rumah sakit dan disuruh masuk untuk menyaksikan proses persalinan.
(Setelah persalinan selesai Mukidi pun mengecup kening Markonah, istrinya).
Mukidi: “Alhamdulillah, anak kita perempuan, makasih yaa, sayaang.”
Markonah: “Iyaa, kang.”
Mukidi: “Sakit yaa, sayang?”
Markonah: “Iyaa kang, sakiit banget!”
Mukidi: “Yang, aku sayaaang banget sama kamu. Aku ga tega.”
Markonah: “Iyaa kang!”
Mukidi: “Nanti kalau untuk anak kedua titip sama yang lain aja ya, jangan dari kamu lagi, aku ga tega, yaang.”
Markonah: #%&$*
10. Cerita Lucu Mukidi: Selalu Buka Toko
Katijah belanja untuk bikin kue lebaran,
Katijah: “Mas ada terigu?”
Mukidi: “Gak ada bu.”
Katijah: “Telor?”
Mukidi: “Kosong bu?”
Katijah: “Gula pasir?”
Mukidi: “Habis!”
Katijah: “Terigu gak ada, telor kosong, gula pasir habis. Kenapa gak ditutup saja tokonya?”
Mukidi: “Kuncinya gak ada bu.”